"KAWAN, GONCANGKANLAH!"
Suatu hari kuda milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dia lakukan.
Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun. Jadi, tidak akan ada gunanya lagi menolong si kuda. Ia pun mengajak para tetangga untuk membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyiramkan tanah ke dalam sumur. Biarlah sumur itu menjadi kuburan si kuda, pikir petani tua itu.
Pada mulanya, ketika si kuda menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis, meringkik penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si kuda menjadi diam. Tak ada suara apa pun. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan, dan tak ada lagi suara apa pun, karena penasaran, si petani melongokkan kepala. Dan ia tercengang melihat apa yang terjadi.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah bercampur kerikil dan kotoran, si kuda melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah bercampur kerikil dan kotoran ke atas punggung hewan itu, si kuda terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si kuda meloncati tepi sumur dan melarikan diri!
----------------------------------------------------------------------------------
Suatu hari kuda milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dia lakukan.
Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun. Jadi, tidak akan ada gunanya lagi menolong si kuda. Ia pun mengajak para tetangga untuk membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyiramkan tanah ke dalam sumur. Biarlah sumur itu menjadi kuburan si kuda, pikir petani tua itu.
Pada mulanya, ketika si kuda menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis, meringkik penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si kuda menjadi diam. Tak ada suara apa pun. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan, dan tak ada lagi suara apa pun, karena penasaran, si petani melongokkan kepala. Dan ia tercengang melihat apa yang terjadi.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah bercampur kerikil dan kotoran, si kuda melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah bercampur kerikil dan kotoran ke atas punggung hewan itu, si kuda terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si kuda meloncati tepi sumur dan melarikan diri!
----------------------------------------------------------------------------------
Kawan, kehidupan akan terus menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dan lainnya) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" tadi dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Jadikanlah Setiap permasalahan kita sebagai merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Untuk dapat keluar dari "sumur" permasalahn yang terdalam sekalipun dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Never give up! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik!
Renungkanlah……
01]. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
02]. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa makanan di dapur atau porsi makanan sedikit
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
03]. Sebelum anda mengeluh tidak punya uang untuk jajan di pak daeng/ kiriman dari orang uang tua yang berlum datang.
Maka Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
06]. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang mati terlalu cepat
10]. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh akan tugas sebagai seorang santri,
Pikirkan tentang keadaan para anak jalanan yang tidak bisa mendapat perhatian dari orang tua selain dari orang-orang yang memeras dan memperalatnya.
01]. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
02]. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa makanan di dapur atau porsi makanan sedikit
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
03]. Sebelum anda mengeluh tidak punya uang untuk jajan di pak daeng/ kiriman dari orang uang tua yang berlum datang.
Maka Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
06]. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang mati terlalu cepat
10]. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh akan tugas sebagai seorang santri,
Pikirkan tentang keadaan para anak jalanan yang tidak bisa mendapat perhatian dari orang tua selain dari orang-orang yang memeras dan memperalatnya.
11]. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,
bagus banget kalo bisa blognya di isi motivasi" yg membangun.
BalasHapusInspiratif,terimakasih
BalasHapus